Senin, 30 September 2013

Tanaman yang Tumbuh di Pantai

1. Ketapang



Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
T. catappa
Terminalia catappa
L.
Terminalia moluccana Lamk.
Terminalia procera 
Roxb.
Terminalia latifolia 
Blanco, non Swartz

Ketapang atau katapang (Terminalia catappa) adalah nama sejenis pohon tepi pantai yang rindang. Lekas tumbuh dan membentuk tajuk indah bertingkat-tingkat, ketapang kerap dijadikan pohon peneduh di taman-taman dan tepi jalan. Selain nama ketapang dengan pelbagai variasi dialeknya (misalnya Bat.: hatapang; Nias: katafa; Mink.: katapiĕng; Teupah: lahapang; Tim.: ketapas; Bug.: atapang; dll.), pohon ini juga memiliki banyak sebutan seperti talisei, tarisei, salrisé (Sulut); tiliso, tiliho, ngusu (Maluku Utara); sarisa, sirisa, sirisal, sarisalo (Mal.); lisa (Rote); kalis, kris (Papua Barat); dan sebagainya.
Dalam bahasa Inggris tumbuhan ini dikenal dengan nama-nama Bengal almond, Indian almond, Malabar almond, Singapore almond, Tropical almond, Sea almond, Beach almond, Talisay tree, Umbrella tree, dan lain-lain.
Pohon besar, tingginya mencapai 40 m dan gemang batang sampai 1,5 m. Bertajuk rindang dengan cabang-cabang yang tumbuh mendatar dan bertingkat-tingkat; pohon yang muda sering nampak seperti pagoda. Pohon-pohon yang tua dan besar acap kali berbanir (akar papan), tingginya bisa hingga 3 m.
Daun-daun tersebar, sebagian besarnya berjejalan di ujung ranting, bertangkai pendek atau hampir duduk. Helaian daun bundar telur terbalik, 8–25(–38) x 5–14(–19) cm, dengan ujung lebar dengan runcingan dan pangkal yang menyempit perlahan, helaian di pangkal bentuk jantung, pangkal dengan kelenjar di kiri-kanan ibu tulang daun di sisi bawah. Helaian serupa kulit, licin di atas, berambut halus di sisi bawah; kemerahan jika akan rontok.
Bunga-bunga berukuran kecil, terkumpul dalam bulir dekat ujung ranting, panjang 8–25 cm, hijau kuning Bunga tak bermahkota, dengan kelopak bertaju-5, bentuk piring atau lonceng, 4–8 mm, putih atau krem. Benang sari dalam 2 lingkaran, tersusun lima-lima. Buah batu bulat telur gepeng, bersegi atau bersayap sempit, 2,5–7 x 4–5,5 cm, hijau-kuning-merah, atau ungu kemerahan jika masak.


2. Pandan Pantai



Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Pandanus
Parkinson

Pandan merupakan segolongan tumbuhan monokotil dari genus Pandanus. Sebagian besar anggotanya merupakan tumbuh di pantai-pantai daerah tropika. Anggota tumbuhan ini dicirikan dengan daun yang memanjang (seperti daun palem atau rumput), seringkali tepinya bergerigi. Akarnya besar dan memiliki akar tunjang yang menopang tumbuhan ini. Buah pandan tersusun dalam karangan berbentuk membulat, seperti buah durian. Ukuran tumbuhan ini bervariasi, mulai dari 50cm hingga 5 meter, bahkan di Papua banyak pandan hingga ketinggian 15 meter. Daunnya selalu hijau (hijau abadi, evergreen), sehingga beberapa di antaranya dijadikan tanaman hias.
Berbagai jenis pandan menyebar dari Afrika Timur, Asia Tenggara, Australia hingga kepulauan Pasifik.


3. Bakau / mangrove

Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Rhizophora
Spesies
Rhizophora apiculata
Rhizophora mangle
Rhizophora mucronata
Rhizophora racemosa
Rhizophora stylosa


Ciri-ciri Khusus Tumbuhan Bakau Berikut:

1- Ciri-ciri Khusus Tumbuhan Bakau Ini Hidupnya Di Pinggiran Pantai.
2- Tumbuhan Bakau Ini Memiliki Akar Tunjang Yang Menyolok Dan Bercabang-cabang.
3- Akar Tunjang Merupakan Bentuk Adaptasi Tumbuan Bakau Di Daerah Lingkungan Pantai.
4- Daun Tunggal Terletak Berhadapan Terkumpul Di Ujung Ranting Dengan Kuncup Tertutup Daun Penumpu Yang Menggulung Runcing.
5- Helai Daun Eliptis, Tebal Dan Licin Serupa Kulit Hijau Atau Hijau Muda Kekuning-kuningan, Berujung Runcing Dan Bertangkai.
6- Bunga Berkelompok Dalam Payung Tambahan Yang Bertangkai Dan Menggarpu Di Ketiak.
7- Daun Mahkota Putih Berambut Atau Gundul Agag Kekuning-kuningan Bergantung Pada Jenisnya.
8- Buah Berbentuk Telur Memanjang Mirip Buah Pir Yang Kecil Hijau Coklat Kotor Warnanya.


4. Kelapa



Kerajaan:
(tidak termasuk)
(tidak termasuk)
Ordo:
Famili:
Upafamili:
Bangsa:
Genus:
Cocos
Spesies:
C. nucifera
Cocos nucifera
L.

Kelapa (Cocos nucifera) adalah anggota tunggal dalam marga Cocos dari suku aren-arenan atau Arecaceae. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serbaguna, terutama bagi masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini.
Tumbuhan ini diperkirakan berasal dari pesisir Samudera Hindia di sisi Asia, namun kini telah menyebar luas di seluruh pantai tropika dunia.
Pohon dengan batang tunggal atau kadang-kadang bercabang. Akar serabut, tebal dan berkayu, berkerumun membentuk bonggol, adaptif pada lahan berpasir pantai. Batang beruas-ruas namun bila sudah tua tidak terlalu tampak, khas tipe monokotil dengan pembuluh menyebar (tidak konsentrik), berkayu. Kayunya kurang baik digunakan untuk bangunan. Daun merupakan daun tunggal dengan pertulangan menyirip, daun bertoreh sangat dalam sehingga nampak seperti daun majemuk. Bunga tersusun majemuk pada rangkaian yang dilindungi oleh bractea; terdapat bunga jantan dan betina, berumah satu, bunga betina terletak di pangkal karangan, sedangkan bunga jantan di bagian yang jauh dari pangkal. Buah besar, diameter 10 cm sampai 20 cm atau bahkan lebih, berwarna kuning, hijau, atau coklat; buah tersusun dari mesokarp berupa serat yang berlignin, disebut sabut, melindungi bagian endokarp yang keras (disebut batok) dan kedap air; endokarp melindungi biji yang hanya dilindungi oleh membran yang melekat pada sisi dalam endokarp. Endospermium berupa cairan yang mengandung banyak enzim, dan fase padatannya mengendap pada dinding endokarp seiring dengan semakin tuanya buah; embrio kecil dan baru membesar ketika buah siap untuk berkecambah (disebut kentos).
Kelapa secara alami tumbuh di pantai dan pohonnya mencapai ketinggian 30 m. Ia berasal dari pesisir Samudera Hindia, namun kini telah tersebar di seluruh daerah tropika. Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga ketinggian 1.000 m dari permukaan laut, namun seiring dengan meningkatnya ketinggian, ia akan mengalami pelambatan pertumbuhan.


5. Cemara Laut / Cemara Udang




Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Casuarinaceae
R.Br. dalam Flinders

Spesies :
Casuarina equisetifolia Linn.
Nama Inggris :
Coast she-oak, ironwood, whistling pine
Nama Indonesia :
Cemara laut, eru
Deskripsi :
Pohon berumah satu dengan percabangan halus, dengan pepagan coklat-keabu-abuan muda, halus pada batang muda, kasar, tebal, dan beralur pada pohon yang tua; pepagan dalam kemerahan dan berbau harum.Dahan mudah gugur, merunduk, seperti jarum, hijau-keabu-abuan. Daun mereduksi menjadi seperti lidi yang berruas-ruas dan berjumlah 7—8 tiap-tiap ruas. Bunga jantan bulir memanjang, tunggal, di terminal. Perbungaan betina pada cabang berkayu yang menyamping, menyilinder, mengerucut atau membulat. Buah samara, berbiji satu.
Distribusi/Penyebaran :
Casuarina equisetifolia mempunyai penyebaran alami yang paling luas dibandingkan semua jenis Casuarina, dijumpai secara alami sepanjang garis pantai tropis dari Queensland Utara dan Northern Territory di Australia, seluruh Malesia sampai ke Jazirah Kra (Thailand). Ke arah Timur penyebaran alaminya meluas ke seluruh Melanesia dan Polinesia. Jenis ini diragukan asal usulnya mungkin berasal dari Delta Mekong di Vietnam dan Burma (Myanmar) atau kemungkinan besar Madagaskar. Jenis ini telah diintroduksi ke banyak negara dan sekarang merupakan jenis yang umum di lansekap pantai dari negara-negara tropis dan subtropis hangat, dimana jenis ini tumbuh secara alami.
Habitat :
Casuarina equisetifolia umumnya tumbuh di pinggir pantai berpasir, biasanya dari 0 sampai 100 m dpl, tetapi dapat tumbuh sampai ketinggian 600 m di Hawaii and 800 m di Filipina. Bila ditanam, jenis ini dapat ditanam sampai pada ketinggian 1200 m dpl. Dijumpai pada bukit pasir, pada pasir sepanjang muara di belakang bukit pasir depan dan lereng yang landai dekat laut. Jenis ini dapat dijumpai pada tepi vegetasi bukit pasir, yang memungkinkan terkena air garam dan rendaman dengan air laut pada saat pasang naik, dan jenis ini mungkin satu-satunya jenis pohon yang tumbuh di hamparan rumput-rumput daerah berpasir dan terna berdaun lebar yang toleran terhadap garam. Jenis ini termasuk dalam flora pantai Indo-Pasifik yang tumbuh berasosiasi dengan jenis-jenis seperti Barringtonia asiatica (L.) Kurz, Calophyllum inophyllum L., Heritiera littoralis Aiton, Hibiscus tiliaceus L., Thespesia populnea Sol. ex Correa dan Pandanus. Jenis ini membutuhkan banyak sinar matahari. Kecambah tidak dapat tumbuh pada naungan tegakan Casuarina equisetifolia yang seragam karena lambat laun akan tergantikan oleh hutan campuran, dengan tegakan tunggal Casuarina equisetifolia sepanjang tepi laut. Iklim pada sebaran alaminya adalah semi-arid sampai agak-lembab. Curah hujan bervariasi antara 700—2000(—3500) mm per tahun, dengan musim kemarau selama 4—6(—8) bulan, walaupun akan berkurang ke arah equator di Asia Tenggara. Casuarina equisetifolia tidak toleran apabila terendam terlalu lama. Dapat tumbuh pada iklim semi-arid dengan curah hujan tahunan kurang dari 350 mm dimana semprotan laut dan kelembaban udara yang tinggi menunjang curah hujan. Rata-rata minimum suhu udara pada bulan terdingin berkisar antara 7°C—20°C, rata-rata maksimum suhu pada bulan terpanas berkisar 20°C—35°C. Tanahnya berdrainase bagus secara bervariasi dan bertekstur agak kasar, sebagian besar pasir dan tanah liat berpasir. Pohonnya toleran terhadap air masin, tanah berkapur dan agak alkali dan sangat mudah adaptasi pada tanah kurang subur.
Perbanyakan :
Umumnya dengan biji, walaupun stek juga mulai banyak digunakan. Biji tidak memerlukan perlakuan pendahuluan. Perkecambahan memakan waktu sampai 2 minggu. Di Thailand dan India ranting dipakai untuk penanaman secara stek. Pembentukan akar dipercepat dengan hormon indole-3-butyric acid (IBA) atau indole-3-acetic acid (IAA). Di Cina Selatan stek diambil dari ranting dan direndam dalam larutan naphthalene-1-acetic acid (NAA) sebelum ditempatkan pada kantong plastik. Inokulasi kecambah dengan kultur murni galur efektif Frankia disarankan apabila Casuarina equisetifolia diintroduksi pada daerah baru. Hal ini dilakukan dengan memberi suspensi air dari inokulan ke kecambah. Memberikan larutan dari nodul-nodul yang telah dihancurkan kurang baik hasilnya. Ketersediaan jamur mikoriza dilakukan dengan menambah tanah yang diambil dari pohon yang sudah jadi ke dalam media pot. Pertumbuhan awal akan dua kali lipat sebagai reaksi terhadap inokulasi. Perkebunan dapat dikembangkan menggunakan kecambah-kecambah dalam pot, kecambah akar gundul atau stek. Tanaman muda cocok untuk ditanam ke lahan bila tingginya 25—30 cm, walaupun pada iklim gurun pasir kecambah yang lebih kecil lebih disukai. Kerapatan 2500 tanaman per ha umum digunakan, tetapi beberapa petani swasta menanam sampai 8000—10 000 tanaman per ha. Pohon-pohon muda kalah bersaing dengan gulma, sehingga pengambilan gulma perlu dilakukan selama 2 tahun setelah penanaman.
Manfaat tumbuhan :
Manfaat umumnya adalah untuk menstabilkan bukit pasir di pantai, proteksi pantai, reklamasi tanah dan pengendali erosi. Merupakan pohon agroforestri di daerah-daerah pantai dan masin. Di Sarawak jenis ini dilindungi karena penting untuk mengendalikan erosi pantai. Casuarina equisetifolia toleran terhadap angin yang kuat sehingga dapat tumbuh pada daerah-daerah yang rentan terhadap topan tropis dan angin puyuh dan berfungsi pula untuk melindungi tumbuhan lain. Di Cina Selatan hamparan Casuarina equisetifolia sepanjang 3000 km ditanam di sepanjang pantainya untuk menahan angin. Kayunya sebagai kayu bakar, yang dapat terbakar meskipun masih hijau dan dapat menghasilkan batu bara berkualitas tinggi. Ranting-ranting kecil dapat digunakan sebagai bahan bakar dalam rumah tangga dan kadang-kadang untuk membakar barang-barang tembikar dan batu bata. Kayunya juga untuk tiang pada kapal-kapal layar, pilar-pilar, tonggak dan pegangan alat-alat. Kayunya yang telah dipotong-potong digunakan untuk barang-barang berukuran kecil seperti atap sirap. Kayunya juga dipakai untuk menghasilkan bubur kertas dengan proses sulfat netral dan semi-kimia dan juga bahan mentah untuk serat rayon. Di Mesir digunakan untuk membuat papan. Pepagannya digunakan untuk pewarna coklat dan kadang-kadang masih digunakan oleh para penyamak amatir. Akarnya dapat menyembuhkan disentri, diare dan sakit perut. Di Malaysia Barat, rebusan rantingnya menyembuhkan bengkak-bengkak dan bubuk dari pepagan dapat menyembuhkan jerawat. Casuarina equisetifolia akan tetap dipandang penting untuk agroforestri dan reklamasi ekosistem pantai yang tidak stabil di negara-negara tropis. Perbaikan melalui perbanyakan dan penyaringan yang bersamaan dari Frankia dan galur mikoriza untuk efektivitasnya seharusnya mendapat prioritas utama dalam penelitian.
Sinonim :
Casuarina litorea L., Casuarina equisetifolia J.R. & G. Forster
Sumber Prosea :
11: Auxiliary plants p.86-89 (author(s): Midgley, S.J. & Sylvester, R.)
Kategori :
Tumbuhan perintis/reklamasi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar