Tanaman 4 Musim
1. Apel
|
Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Upafamili:
|
|
Bangsa:
|
Maleae
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
M. domestica
|
|
|
Apel adalah jenis buah-buahan, atau buah yang dihasilkan dari pohon buah apel. Buah
apel biasanya berwarna merah kulitnya jika masak dan (siap dimakan), namun bisa juga kulitnya berwarna hijau atau kuning. Kulit
buahnya agak lembek, daging buahnya keras. Buah ini memiliki beberapa biji di
dalamnya.
Orang mulai pertama kali menanam apel di Asia Tengah.
Kini apel berkembang di banyak daerah di dunia yang suhu udaranya lebih dingin.
Nama
ilmiah pohon apel dalam bahasa Latin ialah Malus domestica. Apel
budidaya adalah keturunan dari Malus sieversii asal Asia Tengah,
dengan sebagian genom dari Malus sylvestris (apel hutan/apel liar).
Kebanyakan apel bagus dimakan mentah-mentah (tak dimasak), dan
juga digunakan banyak jenis makanan pesta. Apel dimasak sampai lembek untuk dibuat saus apel.
Apel juga dibuat untuk menjadi minuman sari buah apel.
Pohon apel merupakan pohon yang kecil dan ber daun gugur, mencapai ketinggian
3 hingga 12 meter, dengan tajuk yang lebar dan
biasanya sangat beranting. [2] Daun-daunnya berbentuk
lonjong dengan panjang 5 - 12 cm dan lebar 3 - 6 centimeter. Bunga apel mekar di
musim semi, bersamaan dengan percambahan daun. Bunganya putih dengan baur merah
jambu yang berangsur pudar. Pada bunga, terdapat lima kelopak,
dan mencapai diameter 2.5 hingga 3.5 cm. Buahnya masak pada musim gugur,
dan biasanya berdiameter 5 hingga 9 centimeter. Inti buah apel memiliki lima gynoecium yang tersusun seperti bintang lima mata,
masing-masing berisi satu hingga tiga biji.
2. Pir
Pir adalah pohon yang berasal dari daerah beriklim tropis di Eropa Barat, Asia dan Afrika Utara. Pohon
berketinggian sedang, bisa mencapai 10-17 meter tapi sebagian
spesies merupakan pohon yang pendek yang memiliki daun yang rimbun.
Daun
berselang-seling, berbentuk lonjong yang lebar tapi bisa juga berbentuk
membujur panjang (lanceolate) yang langsing. Panjang antara 2 sampai 12
cm. Pada sebagian spesies, daun berwarna hijau mengkilat atau sedikit berbulu
berwarna keperakan. Sebagian besar pohon merontokkan daunnya di musim dingin (deciduous)
dengan perkecualian dua spesies Pir di Asia
Tenggara selalu berdaun hijau sepanjang tahun (evergreen).
Pohon sangat tahan cuaca membeku di musim
dingin hingga −25 °C and −40 °C kecuali spesies yang selalu
berdaun hijau hanya tahan dingin sampai −15 °C.
Bunga mekar di
sekitar bulan April, berwarna putih dengan sedikit aksen warna kuning atau merah jambu.
Bunga terdiri dari 5 daun mahkota. Diameter bunga
antara 2 sampai 4 cm. Buah bertipe buah pome dengan diameter 1-4 cm pada
spesies liar, sedangkan pohon hasil budidaya menghasilkan buah pir berukuran
besar dengan ukuran sampai 18 × 8 cm. Bentuk buah beraneka ragam, sebagian
besar spesies menghasilkan buah berbentuk bulat. Sebagian
spesies seperti Pir Eropa menghasilkan buah yang
bentuknya membesar di bagian bawah dan langsing di bagian pangkal buah. Buah
siap panen di awal musim gugur.
|
|
Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Upafamili:
|
|
Genus:
|
|
|
|
Sekitar 30
spesies; lihat teks
|
3. Murbei
Klasifikasi Tanaman Murbei
- Murbei atau Morus alba merupakan tanaman asli dari daerah utara cina namun
sekarang telah dibudidaya di berbagai tempat baik daerah dengan iklim
subtropics maupun tropis. Tanaman ini tergolong tanaman yang cepat tumbuh,
berumur pendek dan memiliki tinggi 10-20 m.
Pada saat masa pertumbuhan,
panjang daunnya dapat mencapai 30 cm dan terdapat banyak lobus sedangkan pada
saat dewasa, panjang daunnya hanya mencapai 5-15 cm serta tidak memiliki lobus.
Daunnya selalu gugur di musim gugur serta selalu hijau di daerah beriklim
tropis.
Nama lokal: Besaran (Indonesia).
murbai, besaran (Jawa).; Kerta, kitau (Sumatera).; Sangye (China), may mon, dau
tam (Vietnam), morus leaf,; morus bark,morus fruit, mulberry leaf, mulberry
bark,; mulberry twigs, white mulberry, mulberry (Inggris).
Klasifikasi Tanaman:
- Kingdom : Plantae
- Ordo : Rosales
- Family : Moraceae
- Tribe : Moreae
- Genus : Morus
- Species : M. alba
- Nama Binomial: Morus alba
Buah Murbei banyak tumbuh liar pada tanah lembab dan sedikit asam,
hidup di daerah subtropis yaitu daerah Afrika, Asia, dan Amerika. Murbei
atau yang dikenal juga dengan nama Murbei adalah tanaman dari keluarga Moraceae
berjenis Morus.
Beberapa jenis Murbei adalah
Morus alba di daerah Asia Timur, Morus mesozigia di Afrika Selatan dan Tengah,
Morus rubra di Amerika Utara, dan Morus insignis di Amerika Selatan.
Murbei banyak dijumpai di
Indonesia, tumbuhan ini biasanya dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian lebih
dari 100 m dpl, dan memerlukan banyak sinar matahari. Tumbuhan ini sering
dijumpai di lereng pegunungan yang memiliki drainase baik, kadang pula sering
ditemui sebagai tanaman liar di lereng-lereng pegunungan.
Sebagian besar buahnya mengandung
mineral tinggi, terutama kalsium, magnesium, dan potasium. Kalsium berperan
besar dalam pertumbuhan gigi dan tulang yang kuat serta memperlancar fungsi
sistem saraf otot, dan jantung.
Magnesium dan potasium juga
penting bagi kesehatan sistem saraf dan jantung. Mineral-mineral itu, bersama
dengan zat besi dan seng, sangat penting bagi pertumbuhan sel dan kesehatan.
Murbei mengandung Cyanidin,
Isoquercetin, Sakarida, Asam Linoleat, Asam Stearat, Asam Oleat, Karoten,
dan Vitamin (B1, B2, dan C). Tinggi rendahnya antioksidan dalam murbei dapat
dilihat pada pekat atau tidaknya pigmen antosianin (Cyanidin), yaitu berwarna
merah, ungu sampai kehitam-hitaman. Buah yang telah berwarna hitam berarti
mengandung pigmen yang kuat untuk melindungi tubuh dari radikal bebas.
Antioksidan adalah suatu molekul
yang dalam jumlah relatif sedikit dapat mencegah proses oksidasi. Dalam dunia
biologi, antioksidan adalah semua senyawa yang dapat meredam radikal bebas.
Radikal bebas adalah suatu
molekul yang mempunyai satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan dalam
orbital luarnya, termasuk enzim-enzim dan protein pengikat logam. Atau dengan
kata lain, antioksidan adalah senyawa-senyawa yang mampu menghilangkan,
membersihkan, menahan pembentukan, atau meniadakan efek oksigen reaktif.
Di balik bentuknya yang kecil,
Murbei ternyata menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan. Di antaranya,
membantu mengontrol kadar gula darah penderita penyakit gula (Diabetes
mellitus), tekanan darah tinggi, jantung berdebar, rasa haus dan mulut kering,
sukar tidur (Insomnia), batuk berdahak, pendengaran yang kurang, penglihatan
yang kabur, telinga berdenging, tuli, pusing tujuh keliling (Vertigo), sembelit
pada orang tua, kurang darah, sakit otot, persendian, sakit tenggorokan, dan
rambut beruban sebelum waktunya.
Selain itu, bengkak di mata kaki,
napas pendek, dan rasa nyeri di dada akan berkurang dengan minum jus buah
Murbei setiap hari. Manfaat yang baik untuk kesehatan dari buah ini harus
disebarluaskan dimulai dari anak-anak sampai orang lanjut usia
4. Kembang Sepatu
|
Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
H.
rosa-sinensis
|
|
|
Hibiscus rosa-sinensis
L.
|
Kembang sepatu (
Hibiscus rosa-sinensis L.) adalah
tanaman semak suku
Malvaceae
yang berasal dari
Asia Timur dan banyak ditanam sebagai
tanaman
hias di daerah
tropis
dan
subtropis.
Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai
kultivar dan
hibrida bisa
berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota
berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah
jambu.
Di
Sumatera
dan
Malaysia,
kembang sepatu disebut
bunga raya. Bunga ini ditetapkan sebagai bunga
nasional
Malaysia
pada tanggal
28
Juli 1960. Orang
Jawa menyebutnya
kembang worawari.
Pada umumnya
tinggi tanaman sekitar 2 sampai 5 meter. Daun berbentuk bulat telur yang lebar
atau bulat telur yang sempit dengan ujung daun yang meruncing. Di daerah tropis atau di rumah kaca tanaman berbunga sepanjang tahun,
sedangkan di daerah subtropis berbunga mulai dari musim panas hingga musim gugur.
5. Hortensia (Hydrangea)
Hortensia
juga dikenal dengan nama kembang bokor, sedangkan dalam bahasa Melayu dikenal dengan nama bunga tiga
bulan.
Perbungaan
majemuk, berbentuk malai, keluar dari ujung tangkai, membentuk rangkaian
membulat seperti sanggul, di daerah beriklim sejuk mekar di awal musim semi hingga akhir musim gugur. Pada sebagian spesies, malai terdiri
dari 2 jenis bunga, kelompok bunga yang fertil di tengah malai dan bunga-bunga
steril yang berukuran lebih besar terangkai membentuk lingkaran. Ada juga
spesies yang memiliki bunga yang semuanya fertil dan bentuknya sama.
Bunga
berwarna putih pada sebagian besar spesies, tapi beberapa spesies terutama H.
macrophylla mempunyai bunga yang bisa berwarna biru,
merah, merah jambu, atau ungu
bergantung pada tingkat pH tanah. Sewaktu masih kuncup, bunga berwarna
hijau, berubah menjadi putih, sewaktu mekar berwarna biru muda
atau merah jambu yang secara bertahap berubah menjadi
warna-warna yang lebih tua tua (biru tua atau merah) sebelum bunga rontok.
Tanah yang bersifat asam menghasilkan bunga berwarna biru, tanah dengan pH
normal menghasilkan bunga berwarna putih krem, dan tanah yang bersifat basa
menghasilkan bunga berwarna merah jambu atau ungu. Hortensia merupakan salah satu
dari tanaman yang pada daun bunga mengumpulkan unsur aluminium yang dilepaskan tanah yang bersifat
asam sehingga bunga menjadi berwarna biru.
|
Kerajaan:
|
|
(tidak
termasuk)
|
|
(tidak
termasuk)
|
|
Ordo:
|
|
Famili:
|
|
Genus:
|
|
|
Spesies
|
Spesies dan
daerah/negara asal
- Hydrangea anomala, hortensia jenis merambat
(Himalaya, Tiongkok barat daya)
- Hydrangea arborescens, Hydrangea liar (bagian Timur
Amerika Utara)
- Hydrangea aspera (Tiongkok, Himalaya)
- Hydrangea bretschneideri (Tiongkok)
- Hydrangea candida (Tiongkok)
- Hydrangea caudatifolia (Tiongkok)
- Hydrangea chinensis (Tiongkok)
- Hydrangea chungii (Tiongkok)
- Hydrangea cinerea, Ashy Hydrangea (bagian Timur
Amerika Serikat)
- Hydrangea coacta (Tiongkok)
- Hydrangea coenobialis, (Tiongkok)
- Hydrangea davidii (Tiongkok)
- Hydrangea dumicola (Tiongkok)
- Hydrangea gracilis (Tiongkok)
- Hydrangea heteromalla (Himalaya, Tiongkok barat dan
utara)
- Hydrangea hirta (Jepang)
- Hydrangea hypoglauca (Tiongkok)
- Hydrangea integrifolia (Tiongkok)
- Hydrangea involucrata (Jepang, Taiwan)
- Hydrangea kawakamii (Taiwan)
- Hydrangea kwangsiensis (Tiongkok)
- Hydrangea kwangtungensis (Tiongkok)
- Hydrangea lingii (Tiongkok)
- Hydrangea linkweiensis (Tiongkok)
- Hydrangea longifolia (Tiongkok)
- Hydrangea longipes (Tiongkok barat)
- Hydrangea macrocarpa (Tiongkok)
- Hydrangea macrophylla, hortensia dengan daun
besar-besar (bagian selatan Jepang)
- Hydrangea mangshanensis (Tiongkok)
- Hydrangea paniculata, Panicled Hydrangea (Tiongkok
timur, Korea, Jepang, Sakhalin)
- Hydrangea petiolaris, hortensia yang memanjat
(Jepang, Korea, Sakhalin)
- Hydrangea quercifolia, Oakleaf Hydrangea (bagian
tenggara Amerika Serikat)
- Hydrangea radiata, Silverleaf Hydrangea (bagian
tenggara Amerika Serikat)
- Hydrangea robusta (Tiongkok, Himalaya)
- Hydrangea sargentiana (Tiongkok sebelah barat)
- Hydrangea scandens (bagian selatan Jepang sampai Filipina)
- Hydrangea serrata (Jepang, Korea)
- Hydrangea serratifolia (Chili, bagian barat Argentina)
- Hydrangea stenophylla (Tiongkok)
- Hydrangea strigosa (Tiongkok)
- Hydrangea stylosa (Tiongkok)
- Hydrangea sungpanensis (Tiongkok)
- Hydrangea xanthoneura (Tiongkok)
- Hydrangea zhewanensis (Tiongkok)